Sabtu, 05 Oktober 2019

Capital Budgeting (Penganggaran Modal)


BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1 Latar Belakang

Penganggaran modal atau capital budgeting adalah suatu aspek penting bagi manajer dalam mengambil keputusan investasi. Investasi adalah penempatan dana di masa sekarang dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan R pi. Investasi tidak hanya yang berkaitan dengan bidang keuangan saja namun dapat berupa penggantian, perluasan produk atau pasar yang sudah ada, perluasan ke produk atau pasar baru, proyek keselamatan dan/atau lingkungan hidup dan lain-lain (Brigham, 2011).

Keputusan dalam berinvestasi harus dipertimbangkan dengan baik karena perusahaan membutuhkan dana dalam jumlah yang besar untuk berinvestasi dan dana yang ditanamkan dalam investasi tidak dapat diperoleh dalam waktu yang singkat. Kesalahan dalam pengambilan keputusan investasi dapat berakibat fatal bagi suatu perusahaan atau kegiatan usaha sehingga manajer harus melakukan perhitungan dengan teliti agar investasi yang dilakukan tidak membawa kerugian bagi perusahaan.

Di suatu perusahaan, seorang manajer keuangan harus paham betul dengan capital budgeting ini sebab seorang manajerlah yang akan memutuskan investasi atau penanam modal ini dapat diinvestasikan agar berdampak baik pada perusahaan. Persaingan antar perusahaan makin ketat sehingga manajer dituntut untuk melakukan pertimbangan dan perencanaan yang matang agar keputusan penganggaran modal yang diambil tepat sehingga perusahaan dapat bertahan dalam persaingan dan bahkan dapat memperluas kegiatan usahanya

Keputusan penganggaran modal memiliki efek yang sangat jelas terhadap tingkat kesehatan keuangan perusahaan untuk jangka panjang. Sebuah proyek yang didasarkan pada keputusan penganggaran modal yang berhasil, akan mendorong mengalirnya pemasukan (cashflow) perusahaan untuk jangka panjang. Sebaliknya, penganggaran modal yang tidak baik akan menyebabkan tingkat pengembalian investasi yang mencukupi. Akibatnya dapat saja sebuah proyek atau sebuah perusahaan mengalami kebangkrutan. Keputusan penganggaran modal dapat pula digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan, barang atau jasa apa yang akan dibuat, bagaimana barang atau jasa itu dijual pada pelanggan Dan bagaimana cara menjualnya.

            Dapat disimpulkan bahwa penganggaran modal sangatlah penting bagi sebuah perusahaan dikarenakan penganggaran modal sebagai dasar untuk pengambilan keputusan investasi sehingga perusahaan tersebut dapat bertahan. Oleh karena itu, saya tertarik untuk membahas mengenai Penganggaran Modal / Capital Budgeting agar kita dapat sama-sama memahami dan mengetahuinya.

 

1.2    Rumusan Masalah

1.      Bagaimana pengertian penganggaran modal?

2.      Bagaimana pentingnya penganggaran modal?

3.      Bagaimana tahap-tahap penganggaran modal?

4.      Bagaimana manfaat penganggaran modal?

5.      Bagaimana kriteria penetapan peringkat atas penganggaran modal?

6.      Bagaimana pengaruh inflasi terhadap capital budgeting?

1.2    Tujuan

1.      Mengetahui pengertian penganggaran modal

2.      Mengetahui pentingnya penganggaran modal

3.      Mengetahui tahap-tahap penganggaran modal

4.      Mengetahui manfaat penganggaran modal

5.      Mengetahui kriteria penetapan peringkat atas penganggaran modal

6.      Mengetahui pengaruh inflasi terhadap capital budgeting

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

2.1 Pengertian Capital Budgeting/ Penganggaran Modal

Modal (Capital) menunjukkan aktiva tetap yang digunakan untuk produksi, Anggaran (budget) adalah sebuah rencana rinci yg memproyeksikan aliran kas masuk dan aliran kas keluar selama beberapa periode pada saat yg akan R pi.

Capital budget adalah garis besar rencana pengeluaran aktiva tetap Penganggaran modal (capital budgeting) adalah keseluruhan proses mulai dari perencanaan sampai dengan pengambilan keputusan untuk pengeluaran sejumlah dana (investasi) dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu 1 tahun.

Definisi Capital Budgeting menurut Bambang Riyanto (1995) adalah keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dana dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu satu tahun. Batas waktu satutahun tersebut tidaklah mutlak, termasuk dalam pengeluaran dana ini adalah pengeluaran dana untuk pembelian aktiva, yaitu tanah, bangunan, mesin, alat-alat lainya.

Menurut Andrew Graham dari School of Policy Studies Queens University: “Capital Budgeting is a process used to evaluate investments in long-term or capital assets”. Penganggaran Modal adalah proses yang digunakan untuk mengevaluasi investasi dalam jangka panjang atau modal aktiva. Sedangkan menurut Menurut Eugene F.Bringham dan Michael C. Ehrhardt Penganggaran Modal adalah proses keputusan yang digunakan manajer untuk mengidentifikasi mereka proyek yang menambah nilai perusahaan, dan karena itu mungkin yang paling penting tugas yang dihadapi oleh manajer keuangan dan staf mereka.

Dalam buku (Anggaran Bisnis karangan Gunawan Adisaputro dan Yunita Anggarini) dijelaskan Pengagaran adalah suatu proses perencanaan yang mencakup penganalisaan dan pemilihan berbagai investasi modal. Investasi dalam aktiva tetap adalah dana yang tertanam akan diterima kembali keseluruhannya oleh perusahaan dalam beberapa tahun secara berangsur – angsur melalui depresiasi.




2.2 Pentingnya penganggaran Modal
            Dalam mengambil keputusan yang menyangkut capital budgeting, seorang manajer dihadapkan pada sejumlah faktor yang saling terkait satu sama lain. Salah satu faktor yang cukup penting ialah jangka waktu capital budgeting yang relatif lama sehingga pengambilan keputusan akan menjadi kurang fleksibel. Sebagai contoh, pembelian aktiva dengan umur ekonomis 10 tahun akan memerlukan periode yang lebih lama sebelum hasil akhir dari tindakan tersebut dapat diketahui. Lebih jauh lagi, karena penambahan aktiva terkait erat dengan perkiraan penjualan di masa mendatang, maka keputusan untuk membeli aktiva yang diharapkan akan terpakai selama 10 tahun memerlukan adanya perkiraan penjualan untuk masa 10 tahun mendatang. 
Capital budgeting yang efektif akan membantu untuk menetapkan saat yang tepat untuk memperoleh aktiva dan meningkatkan mutu aktiva yang dibeli. Perusahaan yang telah memperkirakan kebutuhan aktiva tetapnya jauh-jauh hari akan mempunyai cukup waktu luang untuk membeli dan memasang peralatannya sebelum penjualan mencapai kapasitas penuh.
Pada akhirnya, capital budgeting juga penting karena penambahan aktiva tetap lazimnya memerlukan pengeluaran yang besar, dan sebelum perusahaan membelanjakan uang dalam jumlah besar, diperlukan penyusunan rencana yang matang dan tepat.
2.3 Langkah-Langkah Penganggaran Modal
Dalam melakukan proses penganggaran modal (Capital Budgeting) terdapat enam  langkah-langkah  yang  harus dilakukan. Langkah-langkah tersebut antara lain:
1. Biaya proyek harus ditentukan. Hal ini mirip dengan penentuan harga yang harus dibayar untuk saham atau obligasi.
 2. Manajemen mengestimasi arus kas yang diharapkan dari proyek tersebut, termasuk nilai jual aktiva setelah masa penggunaannya berakhir. Hal ini sama dengan mengestimasi dividen atau bunga yang akan diterima saham atau obligasi. 
3. Tingkat risiko dari proyeksi arus kas harus diestimasi. Untuk hal ini manajemen memerlukan informasi mengenai distribusi probabilitas dari arus kas.  
4. Selanjutnya setelah tingkat risiko dari proyeksi arus kas dan tingkat bunga yang bebas risiko atau krf  ditentukan, manajemen menentukan tingkat diskonto, atau biaya modal yang tepat untuk proyek bersangkutan. Arus kas dari proyek akan didiskontokan terhadap biaya modal tersebut. Hal ini sama dengan menentukan tingkat pengembalian yang dipersyaratkan atas saham.
5. Kemudian, arus kas yang diharapkan dinyatakan dalam nilai sekarang sehingga estimasi nilai aktiva tersebut bagi perusahaan dapat diketahui. Hal ini sama dengan mencari nilai sekarang dari dividen yang diharapkan di masa mendatang.
6. Akhirnya, nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan dibandingkan dengan jumlah pengeluaran, atau biaya, dari proyek tersebut; jika nilai sekarang dari arus kas tersebut melebihi biaya proyek, maka proyek tersebut dapat diterima. Jika tidak, maka proyek harus ditolak.
Jika investor perorangan mempelajari dan melakukan investasi pada saham dan obligasi yang harga pasarnya lebih kecil daripada nilainya yang sebenarnya, maka nilai dari portfolio investor tersebut akan meningkat.  Begitu juga jika perusahaan menciptakan peluang investasi dengan nilai sekarang yang lebih besar daripada biayanya, nilai perusahaan akan naik.  Dengan demikian, ada keterkaitan langsung antara penganggaran modal dan nilai saham.  Makin efektif prosedur penganggaran modal perusahaan, maka makin tinggi pula harga sahamnya.
2.4 Manfaat Penganggaran Modal

1.      Untuk mengetahui kebutuhan dana yang lebih terperinci, karena dana yang terikat jangka

       waktunya lebih dari satu tahun.

2.      Agar tidak terjadi over invesment atau under invesment

3.      Dapat lebih terperinci, teliti karena dana semakin banyak dan dalam jumlah yang sangat besar.

4.      Mencegah terjadinya kesalahan dalam decision making.


2.5 Kriteria Penetapan Peringkat Atas Penganggaran Modal
Ada delapan (8) metode utama untuk menetapkan peringkat proyek dan untuk memutuskan apakah proyek bersangkutan dinilai layak untuk dimasukkan dalam anggaran modal (Brealey & Myers: 1991).  Metode pemeringkatan (rangking methods) adalah metode yang digunakan untuk mengevaluasi usulan pengeluaran untuk pengadaan modal.  Delapan metode tersebut adalah:
1. Periode pengembalian atau pelunasan (Payback Period )
2. Periode pengembalian yang didiskontokan (Discounted Payback Period)
3. Tingkat pengembalian akuntansi (Accounting Rate of Return)
4. Nilai tunai netto (Net Present Value)
5. Tingkat pengembalian internal (Internal Rate of Return)
6. Tingkat pengembalian internal termodifikasi (Modified Internal Rate of Return)
7. Indeks Profitabilitas (Profitability Index)
8. Tingkat pengembalian perpetuitas (Perpetuity Rate of Return) 
Metode rangking yang dipakai dalam penelitian ini adalah discounted payback period, Net Present Value, Internal Rate of Return, dan Profitability Index.
2.5.1. Periode Pengembalian Yang Didiskontokan (Discounted Payback Period)
Discounted Payback Period adalah jumlah tahun yang diperlukan agar jumlah arus kas yang didiskontokan dengan k, biaya modal, sama dengan nilai sekarang pengeluaran awal.    Metode pengembalian kas yang didskontokan memang memperhitungkan nilai waktu dari uang.  Akan tetapi, metode ini tetap mempunyai kelemahan yaitu tidak mempertimbangkan seluruh arus kas.
2.5.2. Nilai Tunai Netto (Net Present Value)
Mengingat adanya kelemahan-kelemahan dalam metode periode pengembalian, metode-metode baru dikembangkan untuk memperbaiki evaluasi proyek.  Upaya pengembangan ini mengarah pada apa yang disebut teknik arus kas yang didiskontokan (DCF techniques), dimana nilai waktu dari uang ikut dipertimbangkan. 
DCF techniques adalah metode yang digunakan untuk menyusun peringkat dari usulan investasi dengan menerapkan konsep nilai waktu dari uang; dua diantaranya adalah metode nilai sekarang dan metode internal rate of return.  Salah satu dari metode DCF adalah metode nilai tunai netto (NPV method) adalah metode untuk menetapkan peringkat dari usulan investasi dengan menggunakan NPV, yaitu nilai sekarang dari arus kas bersih dimasa mendatang dengan didiskontokan terhadap biaya modal marjinal.  Langkah-langkah  penerapan dan criteria penerimaan dari metode ini adalah sebagai berikut:
1. Hitung nilai sekarang dari setiap arus kas, baik arus kas masuk maupun keluar, dengan faktor diskonto sebesar biaya modal proyek.
2. Jumlahkan arus kas yang telah didiskontokan tersebut; hasil penjumlahan inilah yang disebut NPV proyek.
3. Jika NPV positif, proyek dapat disetujui; jika NPV negatif, proyek sebaiknya ditolak; dan jika proyek-proyek  yang dikaji bersifat mutuallyexclusive, maka proyek yang menghasilkan NPV terbesar harus dipilih. 
Dimana:
CFt = the annual free cash flow in time period t ; arus kas tahunan  dalam jangka waktu proyek 
K = The appropriate discount rate; the required rate of return or cost  of capital; tingkat biaya modal yang diseduaikan 
IO = the initial cash outlay; pengeluaran investasi pertama kali 
N = the project’s expected life; umur proyek yang diharapkan
2.5.3. Tingkat Pengembalian Internal (Internal Rate of Return) 
Metode internal rate of return (IRR) adalah metode pemeringkatan usulan investasi dengan berpatokan pada IRR dari aktiva bersangkutan, dimana IRR dihitung dengan menyamakan nilai sekarang dari arus kas masuk masa mendatang dengan nilai sekarang dari biaya investasi. 
IRR adalah tingkat diskonto yang menyamakan PV (present value) dari arus kas masuk proyek dengan PV dari biaya proyek tersebut.
 
Kriteria Penerimaan
 Kriteria penerimaan dalam IRR adalah membandingkan IRR sesungguhnya dengan IRR yang diminta, hal ini dikenal dengan tingkat batas (hurdle rate).  Selanjutnya diasumsikan tingkat pengembalian yang diminta sudah diketahui.  Jika IRR melebihi tingkat pengembalian yang diminta maka proyek akan diterima, jika tidak maka proyek akan ditolak. 
2.5.4. Indeks Profitabilitas (Profitability Index) 
Indeks profitabilitas atau rassio manfaat biaya dari suatu proyek adalah rasio dari nilai sekarang arus kas bersih dimasa depan terhadap arus keluar kas awal. Profitability Index Merupakan metode perhitungan kelayakan investasi yang membagi antara Present Value dari Proceeds dengan Present Value dari Outlays. Bila hasilnya Iebih besar dari 1 maka investasi diterima. Bila hasilnya kurang dari 1, maka investasi ditolak. Rumus yang digunakan adalah:
Profitability Index = PV Proceeds /  PV Outlays
Dimana :
PV = Present Value
Outlay = Jumlah uang yang dikeluarkan atau investasi
Proceeds = Jumlah uang yang diterima
Untuk PD. Maju Jaya, nilai profitability indexnya adalah:
Profitability Index = = Rp. 164.430 / Rp. 120.000=1,37
PD. Maju Jaya memiliki nilai Profitability Index sebesar 1,37. Nilai tersebut lebih besar dari 1 sehingga investasi dari PD. Maju Jaya dapat diterima. Syarat investasi Iayak adalah apabila nilai Profitability Index Iebih besar dari satu, sedangkan bila kurang dari satu, maka investasi ditolak.
2.6 Pengaruh Inflasi Terhadap Capital Budgeting
Apabila laju inflasi cukup signifikan, maka perlu diperimbangkan dalam keputusan capitalbudgeting.Ada dua komponen yang terpengaruh oleh inflasi, yaitu aliran kas masuk dan tingkatpenghasilan (rate of return) atau cost of capital yang diinginkan. Oleh karena itu keduakomponen tersebut perlu disesuaikan. Pedoman penyesuaiannya adalah sbb:
1.Kalikan indeks harga dengan aliran kas yang diukur berdasarkan nilai rupiah riil untuk mendapatkan arus kas dengan nilai nominal.

2. Hitung tingkat penghasilan nominal :

            (1 + tingkat inflasi ) ( 1 + tingkat penghasilan ) – 1


 Contoh Kasus1.

PT Aqila mempertimbangkan mengganti salah satu mesin produksinya. Ada dua mesin yangdiusulkan, yaitu mesin A dan B. Kedua mesin tersebut akan menghasilkan return yang sama.Usulan investasi mesin A memiliki umur ekonomis 3 tahun dan investasi mesin B selama 2tahun. Investasi mesin A adalah Rp 50.000.000 dengan biaya sebesar Rp 15.000.000 pertahun. Sedangkan investasi mesin B adalah Rp 40.000.000 dengan biaya Rp 18.000.000 pertahun. Jika discount rate yang diperhitungkan adalah 20%, usulan investasi mesin mana yang sebaiknya dipilih?. Jawab:

Initial Invesment:
Harga Mesin Baru                                                              Rp          380.000,-
Harga Mesin Lama                                 Rp 320.000,-
Akm Dep (5 Tahun)                               Rp 150.000,-
       Nilai Buku                                                                 ( Rp 170.000.000 )
Laba Penjualan Mesin Lama                   Rp 40.000.000,-
Tax 20%                                                 Rp 8.000.000,- ( Rp    32.000.000)
         Initial Investment                                                        Rp 178.000.000
Aliran kas masuk (proceeds):
Penghematan biaya pertahun                                            Rp   80.000.000
Penyusutan mesin lama pertahun            Rp 30.000.000
Penyusutan mesin baru pertahun             Rp 72.000.000
         Penambahan Penyusutan                                            (Rp   42.000.000)
       Penghematan bersih pertahun                                    Rp   38.000.000
Pajak 20%                                                                         Rp     7.600.000
       Laba setelah pajak                                                      Rp   30.400.000
Penambahan penyusutan                                                   Rp   42.000.000
       Proceeds                                                                     Rp   72.000.000
P.V. dari Proceeds th 1-5= 72.400.000 x 2,9906 = Rp 216.519.440
P.V. dari nilai sisa tahun ke 5= 20.000.000 x 0.4019 = Rp 8.038.000
       Total P.V. aliran kas masuk                                        Rp 224.557.440
       Invesment                                                                   (Rp 178.000.000)
       NPV                                                                             Rp  46.557.440

BAB III

PENUTUP

3.1    Kesimpulan

1.      Penganggaran modal (capital budgeting) adalah keseluruhan proses mulai dari perencanaan sampai dengan pengambilan keputusan untuk pengeluaran sejumlah dana (investasi) dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu 1 tahun.

2.      Dalam penganggaran modal memiliki 3 alasan kenapa penganggaran modal itu penting.

a.       Keputusan penganggaran modal akan berpengaruh pada jangka waktu yang lama sehingga perusahaan kehilangan fleksibilitasnya.

b.      Penganggaran modal yg efektif akan menaikkan ketepatan waktu dan kualitas dari penambahan aktiva

c.       Pengeluaran sangatlah penting

3.      Dalam penganggaran modal ada beberapa tahapan dalam menyusun anggaran modal

a.       Biaya proyek harus ditentukan

b.      Manajemen harus memperkirakan aliran kas yg diharapkan dari proyek, termasuk nilai akhir aktiva

c.       Resiko dari aliran kas proyek harus diestimasi. (memakai distribusi probabilitas aliran kas)

d.      Dengan mengetahui resiko dari proyek, manajemen harus menentukan biaya modal (cost of capital) yg tepat untuk mendiskon aliran kas proyek

e.       Dengan menggunakan nilai waktu uang, aliran kas masuk yang diharapkan digunakan untuk memperkirakan nilai aktiva.

f.       Terakhir, nilai sekarang dari aliran kas yg diharapkan dibandingkan dengan biayanya,

4.      Manfaat adanya penganggaran modal

a.       Untuk mengetahui kebutuhan dana yang lebih terperinci, karena dana yang terikat jangka waktunya lebih dari satu tahun.

b.      Agar tidak terjadi over invesment atau under invesment

c.       Dapat lebih terperinci, teliti karena dana semakin banyak dan dalam jumlah yang sangat besar.

d.      Mencegah terjadinya kesalahan dalam decision making

5.      Metode-metode yang dapat dilakukan dalam pengambilan keputusan adalah payback periode, net present value, internal rate of return, profitability index, Accounting Rate of Return.

3.2     Saran

Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini belum sepenuhnya sempurna dan masih terdapat kesalahan, oleh sebab itu kami sangat membutuhkan saran dari pembaca terutama dari Ibu Dosen (Dra. Ruzikna, M.Si) selaku pembimbing dalam mata kuliah.

 


1 komentar:

  1. ayo segera bergabung dengan kami hanya dengan minimal deposit 20.000
    dapatkan bonus rollingan dana refferal ditunggu apa lagi
    segera bergabung dengan kami di i*o*n*n*q*q

    BalasHapus