Sabtu, 05 Oktober 2019

Perbandingan Jurnal Perencanaan Bisnis


PERBANDINGAN JURNAL PERENCANAAN BISNIS
No.
Keterangan
Jurnal 1
Jurnal 2
1
Judul
Business Plan- The Secret to Success
Perancangan dan Implementasi Perencanaan Bisnis dan Strategi Promosi bagi Kelompok Rintisan Usaha Mandiri Sanggar Batik Jenggolo dan Sekar Arum di Kota Yogyakarta
2
Abstrak
Pada Jurnal 1 membahas mengenai pentingnya rencana bisnis serta fungsi dari rencana bisnis dan pada jurnal ini akan membahas mengenai unsur-unsur khas yang ada di rencana bisnis
Pada Jurnal 2 membahas latar belakang penelitian, serta isi yang akan dibahas pada jurnal ini.
3
Pendahuluan
Di setiap kalimat pada pendahuluan jurnal ini mengutip dari para ahli yang tidak disertai dengan penjelasan dari penulisnya, namun satu kalimat ke kalimat lainnya berhubungan.
Pada pendahuluan ini banyak menjelaskan bagaimana pentingnya perencanaan bisnis bagi suatu usaha atau pengusaha.
Sedangkan pada jurnal ini menjelaskan tentang sejarah dari usaha Batik Jenggolo dan sekar arum yang dikaitkan dengan pendapat para ahli mengenai perencanaan bisnis.
4
Masalah
Sangat penting untuk memastikan bahwa semua informasi yang relevan tersedia sebelum rencana bisnis ditulis. Dikatakan pada jurnal ini bahwa informasi dapat dengan mudah diekstraksi dan mungkin ekonomis, sementara mengumpulkan fakta dalam beberapa kasus mungkin juga memakan waktu dan latihan yang mahal (Cyr, 2007). Karena perusahaan baru memiliki dana terbatas pada awalnya, mempekerjakan seorang konsultan dapat meningkatkan biaya overhead yang merupakan kelemahan.

Masalah pada penelitian ini adalah kedua kelompok usaha tersebut menghadapi tantangan pada produktivitas kerja dan keberlangsungannya karena minimnya pengawasan. Di sisi lain, banyak anggota RUM berharap kegiatan ini bukan hanya sebagai sampingan, melainkan dapat mengaktualisasikan diri dan meningkatkan perekonomian keluarganya. Hal lain adalah masalah komitmen, karena beberapa anggota kelompok ada yang memilih keluar dan membangun usaha sendiri, meskipun pada akhirnya mengalami kegagalan. Jika demikian, usaha pemberdayaan masyarakat secara swasembada akan gugur dengan sendirinya.
5
Metode
Pada Jurnal 1 ini merupakan jurnal Internasional, di jurnal ini tidak dikatakan metode yang digunakan seperti apa namun terdapat urutan-urutan segmentasi pembuatan rencana bisnis, yaitu antara lain daftar isi, ringkasan eksekutif, deskripsi analisis, kompetitif bisnis, menganalisis pasar, rencana pemasaran, rencana operasional, rencana keuangan dan ringkasan manajemen.
Pada jurnal 2 metode yang dilakukan pertama yaitu program pelatihan-pelatihan, namun sebelum dilakukan pelatihan terlebih dahulu dilakukan diskusi, evaluasi dan analisis situasi dengan kedua mitra. Tahapan prosedur kerja program pengabdian masyarakat yaitu analisis situasi target mitra, pelatihan intensif, adjustment atau penyelasaran antara pelatihan dengan produksi, produksi atau aplikasi materi promosi, dan olah data, money internal/eksternal fgd dan penyusunan laporan akhir.
6
Pembahasan
Pada jurnal ini pada pembahasan membahas mengenai penjelasan segmen rencana bisnis:
1. Daftar isi
Tujuan dari halaman sampul ini adalah untuk memberikan informasi kepada pembaca tentang apa yang akan mereka baca dan katakan kepada mereka tentang bagaimana mereka dapat menjangkau orang-orang yang terkait dengan bisnis.
2. Ringkasan Eksekutif
Ringkasan eksekutif adalah pameran renyah dari topik-topik utama dalam rencana bisnis dan memberikan ringkasan singkat bisnis secara keseluruhan. Itu harus mencakup pasar di mana ia akan beroperasi, produk yang ditawarkan dan betapa berbedanya dengan yang ada, orang-orang yang terlibat dalam bisnis, ancaman dan pengembalian yang diharapkan, dan sebagainya. 
3. Deskripsi Usaha
Segmen ini menekankan pada gagasan bisnis, sifat bisnis dan seluruh gagasan bisnis. Maksudnya harus dijelaskan dengan benar dan juga menjelaskan bagaimana bisnis akan menjadi sukses.
4. Analisis Kompetitif
Tahap selanjutnya adalah melakukan analisis kompetitif. Beberapa komponen analisis kompetitif adalah: mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman, menentukan keuangan dll. Aaker (1984) mengusulkan model untuk menentukan peringkat bisnis terhadap para pesaingnya menggunakan faktor kunci keberhasilan (KSF).
5. Analisis Pasar
Segmen ini mendefinisikan target pasar. Penting untuk mengidentifikasi target pelanggan, menilai ukuran pasar dan potensi pertumbuhan. Segmentasi pasar dapat dilakukan untuk mengidentifikasi pelanggan potensial; survei juga dapat dilakukan untuk menangkap persepsi pelanggan potensial (Johnson, 1997).
Tujuan dasar dari latihan ini adalah untuk menentukan pasar untuk penawaran dari perusahaan, kompetisi yang dihadapi dan keputusan yang harus diambil untuk menjamin kesuksesan.
6. Rencana Pemasaran
Dalam segmen ini dibentuk strategi, untuk memutuskan bagaimana menjangkau pelanggan, bagaimana menarik perhatian pelanggan potensial, jenis pesan dan media apa yang diperlukan untuk mendapatkan respons dan memotivasi calon pelanggan untuk melakukan pemesanan jika ia / dia memiliki keinginan untuk membeli produk. 
7. Rencana Operasional
Operasi adalah upaya yang dilakukan oleh bisnis; yaitu mengubah bahan baku menjadi produk jadi yang dijual kepada pelanggan.
Tujuan utama dari rencana ini adalah untuk menunjukkan penggunaan berbagai faktor, seperti inovasi teknologi di bidang manufaktur, strategi penetapan harga yang efisien, dan bagaimana berbagai hal dicapai yang akan membuat bisnis ini sukses.
8. Rencana Keuangan
Rencana keuangan adalah bagian utama dari rencana bisnis karena mengintegrasikan semua bagian bisnis seperti rencana pemasaran, rencana operasional dan perincian lainnya ke dalam hasil keuangan yang diharapkan.
Ini tidak lain adalah menentukan persyaratan modal bisnis. Baik itu perusahaan baru atau ekspansi perencanaan bisnis, investor malaikat akan tertarik untuk mengetahui pendanaan yang diperlukan, laba yang diproyeksikan, pengembalian yang diharapkan, dan berbagai perpisahan yang semuanya harus ditunjukkan secara rinci. 
9. Ringkasan Manajemen
Faktor lain yang memengaruhi pendanaan adalah orang-orang yang terkait dengan bisnis. Untuk beberapa investor dan pembaca, ringkasan manajemen adalah segmen kunci dalam rencana bisnis (Cyr, 2007) dan sangat menarik bagi mereka karena juga merupakan faktor yang dipertimbangkan saat mendanai bisnis.
Pada jurnal ini pada pembahasan membahasa mengenai Usaha Sanggar Batik Jenggolo dan Usaha Sekar Arum, kemudian selanjutnya membahas mengenai pelatihan dan luaran masing-masing usaha.
 1. Pelatihan
Baik Sekar Arum (yang kemudian berganti nama Code Arum) maupun Sanggar Batik Jenggolo memiliki karakter hasil produk maupun keanggotaan yang berbeda, tetapi keduanya menghadapi permasalahan yang sama, terutama berkaitan dengan proyeksi keberlangsungan kelompok. Setelah melakukan analisis situasi, diarahkan untuk membuat pelatihan dan aplikasi perencanaan bisnis sebagai pedoman bagi masing-masing unit usaha untuk mengevaluasi perkembangan dari usahanya selama periode berjalan. Selain itu, juga memberikan pelatihan dengan materi pengembangan dan peningkatan kesadaran merek produk dengan merancang corporate identity untuk memaksimalkan strategi promosi.
pelatihan strategi promosi difokuskan pada pembuatan materi atau atribut promosi dengan perancangan corporate identity yang sesuai dengan target pasar dan penentuan media yang tepat, baik online maupun offline. Perancangan juga didukung oleh pemahaman dan praktik dasar-dasar desain grafis sebagai bagian akhir pelatihan.
2. Luaran
Sekar Arum
-Nama: Nama kelompok RUM “Sekar Arum” diubah menjadi “Code Arum” dengan berbagai pertimbangan.
-Target Pasar: Masyarakat kelas menengah bawah.
-Peluang dan Tantangan
Salah satu peluang yaitu Kain jumputan dengan pewarnaan sintetis yang tidak mudah luntur sekaligus harga terjangkau menjadi nilai lebih yang dapat ditawarkan pada target pasar, meskipun dibutuhkan quality control terkait dengan proses serta teknik pewarnaan dan pencucian.
Dan salah satu tantangan internal adalah Produksi kain jumputan secara rutin belum bisa dilakukan. Sedangkan eksternal adalah Semakin banyak pesaing dalam usaha kain jumputan, terutama adanya jumputan printing, sehingga solusi yang ditawarkan ialah keunikan desain produk, teknik produksi, atau variasi produk.
-Keunikan Usaha
Keunikan Sekar Arum (yang kemudian berganti nama Code Arum) ini terletak pada bentuk usahanya, yang beranggotakan ibu-ibu rumah tangga di RW 11, Condolayu, Kelurahan Cokrodiningratan, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta.
-Lokasi Penjualan
Display kain jumputan yang siap dijual diletakkan di rumah Ibu Ernawati. Rumah Ibu Ernawati dianggap representatif (tepat) dengan alasan rumah tersebut relatif lebih luas dibanding rumah ibu-ibu anggota kelompok yang lain. Selain itu, terdapat fasilitas tempat cuci yang relatif luas dan sumur yang berlimpah airnya karena posisi rumah sangat dekat dengan Sungai Code.
-Rencana Jangka Panjang
*Rencana Pemasaran
Rencana Pemasaran
(a) Produk: kain jumputan bukan printing
(b) Harga : masih dalam proses penyesuaian
(c) Promosi: rencana ke depan:
   – Membuat corporate identity
   – Memaksimalkan promosi online
   – Memanfaatkan personal selling yang dimulai dengan inventarisasi relasi-relasi personal yang potensial untuk ditingkatkan menjadi relasi bisnis
(d) Tempat
 Pemasaran juga dilakukan dengan melalui media promosi, seperti brosur, packaging, media sosial, dan lain sebagainya. Pemasaran juga dilakukan dengan cara personal selling.
*Rencana Keuangan
(a) Biaya awal
– Modal awal; sementara dengan target lima kain jumputan, setiap anggota kelompok ditarik iuran sebesar Rp8.000,00–Rp10.000,00.
 – Alat dan perlengkapan masih bersifat pribadi; diasumsikan masing-masing anggota sudah mempunyai alat dan perlengkapan proses produksi jumputan.
– Bahan baku iuran anggota sebesar Rp8.000,00–Rp10.000,00 hampir seluruhnya difungsikan untuk pembelian bahan baku. (b) Target penjualan Target penjualan tahap awal adalah lima kain jumputan bukan printing, dengan pertimbangan bahwa produksi ini merupakan produksi perdana dengan struktur kelompok dan pembagian kerja yang sudah secara resmi ditentukan oleh kelompok, sehingga kelompok perlu untuk mengujicobakan format baru ini dengan risiko seminimal mungkin.
-Dana dan Peralatan
Modal dalam bentuk dana dan peralatan di kelompok RUM Sekar Arum (yang kemudian berganti nama Code Arum) diperoleh dari: (a) Dana tunai: iuran anggota untuk produksi awal sebesar Rp8.000,00–Rp10.000,00 per anggota.
(b) Pinjaman peralatan: pengadaan peralatan masih bersifat pribadi dari masingmasing anggota kelompok.
- Prioritas Rencana Pengembangan
Dalam pengembangan periode pertama, kelompok ini perlu segera membenahi tata kelola kelompok, sebelum beranjak pada periode selanjutnya, yakni strategi pengembangan kualitas proses produksi dan produk atau permodalan. Modal menjadi hal yang krusial dalam proses produksi. Walaupun demikian, pada periode produksi awal dapat diatasi dengan iuran. 
Sanggar Batik Jenggolo
-Nama: “Jenggolo” yang berasal dari kata jeng (‘panggilan perempuan dalam bahasa Jawa’) dan golo (‘nama kampung tempat mereka tinggal’, yaitu Jalan Golo, Gang Pulanggeni UH 5/419, Yogyakarta) merupakan sanggar batik yang berada di RW 01 Pakel Pandeyan.
-Target Pasar: Target pasar ialah masyarakat kelas menengah atas.
-Peluang dan Tantangan
Salah satu peluang adalah Relasi dengan konsumen dan calon konsumen batik sudah terbangun dengan baik, sehingga menjadikan penjualan batik di Sanggar Batik Jenggolo bersinergi dengan pelatihan batik untuk masyarakat dan instansi. Keduanya merupakan sumber pemasukan utama Sanggar Batik Jenggolo, yang selama ini juga menjadi sumber modal utama mereka.
Dan salah satu tantangannya adalah image eksklusif Sanggar Batik Jenggolo perlu direproduksi agar tetap mapan dalam benak target pasarnya, salah satunya adalah dengan mereproduksi promotion tool sebagai elemen yang paling utama dilihat oleh target pasar.
-Keunikan Usaha: Produk batik Sanggar Batik Jenggolo ialah spesialis batik tulis dengan pewarnaan alami.
-Lokasi Penjualan Kain Batik Tulis dan Jasa Pelatihan Batik
Display kain batik yang siap dijual serta tempat pelatihan batik berlokasi di rumah Ibu Tien Hendro yang merupakan penanggung jawab atau pembina Sanggar Batik Jenggolo. Lokasi ini juga menjadi pusat proses produksi batik dan tempat bertemunya ibu-ibu anggota bertemu secara rutin.
-Dana dan Peralatan
Modal dalam bentuk dana dan peralatan di kelompok RUM Sanggar Batik Jenggolo diperoleh dari:
(a) Keuntungan penjualan kain batik dan produk variasi batik lainnya, seperti kemeja dan baju batik, taplak meja, sarung bantal, dan sebagainya. (b) Jasa pelatihan membatik bagi masyarakat lokal dan asing.
- Prioritas Rencana Pengembangan
Dalam keberlanjutan usaha, terdapat masalah mendesak yang harus segera dicari solusinya, yaitu kaderisasi anggota baru dengan spesifikasi usia produktif. Reproduksi promotion tool penting dilakukan untuk memelihara atau memapankan image eksklusif di benak target pasarnya. Setelah paparan perencanaan bisnis, masing-masing mitra dibuatkan rancangan corporate identity dengan logo beserta desain materi promosi.
7
Kesimpulan
Pada kesimpulan jurnal ini dikatakan bahwa jurnal ini menunjukkan bagian yang berbeda dan menjelaskan pentingnya setiap segmen dalam rencana bisnis. Rencana bisnis yang sukses hanya mungkin, ketika itu mencakup semua segmen dan semua segmen ini dieksplorasi dengan tepat.

Tujuan awal program ini adalah mempersiapkan dan membekali kelompok sasaran, yaitu RUM Sanggar Batik Jenggolo dan Sekar Arum (yang kemudian berganti nama Code Arum) mengenai perancangan dan implementasi perencanaan bisnis yang mereka jalankan, serta merencanakan strategi promosi dengan atribut media cetak maupun media berbasis online. Sasarannya adalah agar tercipta kelompok RUM di bidang kerajinan batik dan jumputan yang mampu mengelola bisnis dan promosi secara mandiri dan berkesinambungan. Meskipun masih banyak kekurangan di sana-sini, tim pengabdian masyarakat berusaha menyinergikan jalinan dan hubungan antara tim pengabdian masyarakat dengan kedua RUM agar tetap terjaga.
kedua mitra belum membuat produk yang bervariasi dan belum membuat produk berupa pakaian jadi dengan peningkatan desain motif dan desain pakaian yang mengikuti tren karena fasilitas produksi yang mereka miliki terhitung sederhana. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian masyarakat akan dilanjutkan dengan fokus pengoptimalisasian produksi dengan pelatihan peningkatan produk dan fasilitasnya.

Sumber Jurnal:
2. https://jurnal.ugm.ac.id/jpkm/article/download/27278/16767. Diakses tanggal 22 Februari 2019. Pukul 11.09 WIB.

1 komentar:

  1. Depo 20ribu bisa menang puluhan juta rupiah
    mampir di website ternama I O N Q Q
    paling diminati di Indonesia,
    di sini kami menyediakan 9 permainan dalam 1 aplikasi
    ~bandar poker
    ~bandar-Q
    ~domino99
    ~poker
    ~bandar66
    ~sakong
    ~aduQ
    ~capsa susun
    ~perang baccarat (new game)
    segera daftar dan bergabung bersama kami.Smile
    Whatshapp : +85515373217

    BalasHapus